Ihram: Jamaah haji harus mengenakan pakaian khusus yang disebut ihram sebelum memasuki wilayah suci, biasanya beberapa kilometer sebelum Mekah. Ihram adalah tanda keseriusan dalam menjalani ibadah haji.

Tawaf: Setibanya di Masjidil Haram di Mekah, jamaah haji melakukan tawaf, yaitu mengelilingi Ka'bah tujuh kali searah jarum jam. Ini adalah salah satu tindakan paling penting dalam haji.

Sai: Setelah tawaf, jamaah haji melakukan sai, yaitu berlari-lari kecil antara bukit Safa dan Marwah tujuh kali. Sai mengenang tindakan Hajar, istri Nabi Ibrahim, yang mencari air untuk putranya Isma'il.

Wukuf di Arafah: Puncak dari ibadah haji adalah wukuf di Arafah. Jamaah haji berkumpul di Padang Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah dan melakukan doa, dzikir, dan tafakur selama beberapa jam.

Mabit di Muzdalifah: Setelah wukuf di Arafah, jamaah haji menghabiskan malam di Muzdalifah dan mengumpulkan batu yang akan digunakan dalam tindakan berikutnya.

Melempar Jumrah: Jamaah haji melempar tiga tiang yang disebut Jumrah, yang melambangkan pelemparan setan. Ini mengenang peristiwa ketika Nabi Ibrahim melemparkan setan yang mencoba menggoda untuk menghalangi perintah Allah.

Berkurban: Bagi mereka yang mampu, berkurban hewan (biasanya domba atau sapi) adalah bagian dari manasik haji. Hewan yang dikurbankan dibagikan kepada fakir miskin.

Tawaf Ifadhah: Setelah melempar Jumrah, jamaah haji harus kembali ke Masjidil Haram untuk melakukan tawaf Ifadhah, yang merupakan tawaf tambahan.

Tawaf Wada: Sebelum meninggalkan Mekah, jamaah haji melakukan tawaf wada, yaitu tawaf perpisahan sebagai tanda akhir dari ibadah haji.